BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belakangan ini , kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang membuat ketidak nyamanan dalam hidup kita,sebagian dari individu merasa tidak kwatir terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa cemas,takut terhadap nyeri itu.banyak diantara individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak nyamanan ini,untuk itu saya membuat makalah ini,untuk memberi petunjuk bagi pembaca dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan yaitu nyeri
1.2 TUJUAN
Makalah ini betujuan untuk menerangkan,membuktikan,menjelaskan,serta menerapkan konsep dasar nyeri dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan
1.3 MANFAAT
Menambah wawasan tentang konsep dasar nyeri dan menerapkan dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Muenurut LONG,1996 ,Nyeri adalah perasaan yang tidk nyaman,sngt subjektif ,dan hanya orng yang mengalami yang dapt mengungkapkan dan menjelaskanya perasaan tersebut
Menurut PRIHARJO,1992,perasaan tidak nyaman baik ringan maupun berat
2.2 fisiologi nyeri
Bagaiman nyeri merambat dan di persepsikan oleh individu masih belum sepenuhnya di mengerti.akan tetapi ,bisa tidaknya nyeri diraskan dan hingga derajat mana nyeri
1
tersebut mengganggu di pengaruhi oleh interaksi antaras sistem algesia,transmisi saraf serta insiterpretasi stimulus
q Nosisepsi
Reseptor yang bertugas merambat sensasi nyeri disebut nosiseptor,nosiseptor merupakan ujung-ujung saraf perifer yang bebas.reseptor nyeri tersebut dapat di rangsang oleh stimulus mekanisme,suhu,atau kimawi,sedangkan proses fisiologi terkait nyeri di sebut nosisepsi
Prose tersebut Terdiri atas 4 fase:
- Ø Transduksi adanya rangsangan yang membahayakan(bhn kimia,suhu,listrik)memicu pelepasan mediator biokimia yang mensensitisasi nosiseptor
- Ø Transmisi ,fase ini terdiri dari 3 bagian:
Pada bagian pertama:nyeri merambat dari Seraput saraf perifer ke medula spinalis.serabut nosiseptor yang terlibat adalah serabut C,yang mentransmisikan nyeri tumpuldan menyakitkan .dan serabut A-delta yang mentransmisikan nyeri tajam
Bagian ke dua:transmisi nyeri dari Medula spinalis ke otak dan talamus melalui spinotalamic tract (stt) yang membawa informasi mengenai sifat dan lokasi dari stimulus ke stimulus
2
Bagian ke tiga:sinyal dari stimulus tadi di teruskan ke korteks sensor motorik,tempat nyeri di persepsikan
- Ø Persepsi,pada fase ini kita mulai menyadari adanya nyeri ,sehingga munculnya berbagi prilaku kognitif untuk mengurangi komponen sensorik,dan afektif nyeri
- Ø Modulasi(sistem desenden) pada fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal-sinyal ke medula spinalis ,dan melepaskan subtansi (opioid,serotonin, )yang akan menghambat impuls aseden yang membahayakan di bagian medula spinalis
q Teori gate kontrol
Banyak teori yang menjelaskan fisiologi nyeri ,namun yang paling sederhana adalah teori gate control(Melzeck dan well)
Teori ini menjelaskan bahwa subtansi gelatinosa pada medula spinalis bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan atau menghalangi masuknya implus nyeri ke otak
3
Berikut teori transmisi nyeri
JENIS TEORI
|
RESPON FISIOLOGI
|
PEMISAHAAN(SPEcifity)
|
Resepror nyeri tertentu akan menyalaurkan implus sraf nyeri ke otak,proses ini tdk memperhitungkan aspek fisiologi persepsi dan respon nyeri
|
Pola(pattem)
|
Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk termasuk aspek fisiologi
|
Teori gate control
|
Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk termasuk aspek fisiologi
|
Transmisi dan inhibisi
|
Stimulus yang mengenal nosiseptor memulai transmisi implus saraf.inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh adanya : 1)implus menuju serabut besar yang membelok implus pada searbut serabut lambat 2)sistem supresif oplat endogen
|
2.3 Makna nyeri
- Ø Berbahaya atau merusak
- Ø Menunjukan adanya komplikasi(infeksi)
- Ø Memerlukan penyembuhan
- Ø Menyebabkan ketidak mampuan
- Ø Merupakan hukuman akibat dosa
- Ø Merupakan sesuatu yang harus di tolerensi
2.4 Persepsi nyeri
Persepsi nyeri ,tepatnya pada area korteks(fungsi evaluatif kognitif)muncul akibat stimulus menuju saraf spinnotalamikus dan talamiko kortikalis,
4
Bersifat:
q Objektif
q Sangat kompleks
q Persepsi nyeri bisa berkurang atau hilang pada periode stes berat atau emosi
Contoh: penderita luka bakar derajat III tidak akan merasa nyeri walaupun cederanya sngat hebat
2.4Toleransi nyeri
Toleransi terhadap nyeri terkait dengan intensitas nyeri yang membuat seseorang mampu menahan rasa nyeri seblum minta pertolongan.
Toleransi yang tinggièindividu mampu menahan nyeri yang berat sebelum mencari pertolongan
2.6 Reaksi nyeri
- Setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap nyeri,diantaranya:
v Takut
v Gelisa
v Optimis
v Menangis
v Mengerang
5
v Menjerit
v Mondar mandir
Mengepal tangan,dll
Faktor reaksi nyeri
v Makna nyeri bagi individu
v Tingkat persepsi nyeri
v Pengalaman masa lalu
v Nilai budaya
v Harapan sosial
v Kesehatan fisik dan mental
v Sikap orang tua
v Lokasi nyeri
v Perassan takut
v usia
6
2.7 Jenis dan bentuk nyeri
q Jenis nyeri
- Nyeri perifer,nyeri ini ada tiga jenis
- Nyeri supersial,rasa nyeri yang muncul akibat ranagsangan pada kulit dan mukosa
- Nyeri viseral,yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada reseptor nyeri pad abdomen ,kranium,dan toraks
- Nyeri alih,yakni nyeri yang dirasakan pada daerah yang jauh dari jaringan penyebab nyeri
- Nyeri sentral ,yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medula spinalis ,batang otak,dan talamus
- Nyeri psikogenik,nyeri yang tidak di ketahui penyebab fisiknya ,nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita sendiri
q Bentuk nyeri
- Ø Nyeri akut
- Berlangsung tdk lebih dari 6 bulan
- Gejalanya mendadak
- Penyebab dan lokasi nyeri sudah di ketahui
- Ditandai dengan penegangan otot dan kecemasan
7
- Ø Nyeri kronis
- Berlangsung lebih dari 6 bulan
- Sumber nyeri bisa di ketahui/tidak
- Hilng tmbul
- Tidak dapat di sembuh
- Pengindraan nyeri lebih mendalam
- Sulit menunjukan lokasi
Dampaknya:
- Mudah tersinggung
8
- Kurang perhatian.
- Sering putus asa
Perbedaan nyeri akut dan kronis
karateristik
|
Nyeri akut |
Nyeri kronis
|
pengalaman
|
Suatu kejadian,jika klien baru mngalami episode nyeri |
Suatu situasi, status eksistensi nyeri. |
Sumber
|
Sebab eksternal atau penyakit yang berasal dari dalam
|
Sumber nyeri tidak diketahui; klien sukar menentukan sumber nyeri karena penginderaan nyeri yang sudah lebih dalam |
Serangan
|
Mendadak
|
Bisa mendadak atau bertahap, tersembunyi
|
Durasi |
Transien(sampai 6 bulan |
Beberapa bulan hingga beberapa tahun
|
Pernyataan nyeri
|
Daerah nyeri umumnya diketahui dengan pasti.klien yang mengalami nyeri ini sering kali merasa takut dan khawatir dan berharap nyeri dapat segera teratasi. Nyeri ini dapat hilang setelah area yang mengalami gangguan kembali pulih
|
Daerah yang nyeri dan yang tidak, intensitasnya menjadi sukar di evaluasi. Klien yang mengalami nyeri ini kerap merasa tidak aman karena mereka tidak tahu apa yang mereka rasakan. Dari hari ke hari klien mengeluh mengalami keletihan, insomnia, anokresia, depresi, putus asa, dan sulit mengontrol emosi
|
Gejala krinis
|
Pola respon khas,dengan gejala yang lebih jelas
|
Bervariasi,kdng hllng,kdng bertmbah parah
|
perjalanan
|
Biasanya melaporkan kekeurngn gejala setelah beberapa waktu
|
Berlngsung terus
|
10
2.8 Faktor nyeri
v Etni dan nilai budaya
Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang memengaruhi reaksi terhadap nyeri dan ekspresi nyeri
Cntoh:individu dari buday tertentu cenderung mengukapkap nyeri yang mereka rasakan,sedngkan budaya lain lebih memilih untuk menahan ,mereka tidak ingin merepotkan orang lain
v Tahap perkembangan
Anak-anak cendrung kurang mampu mengungkapkan nyeri yang mereka rasakan,dibandingkan dengan orang dewasa,dan lansia lebih tinggi karena penyakit yang di derita
v Lingkungan dan individu pendukung
Lingkungan yang bising,tingkat kebisingan yang tinggi,pencahayaan dan aktivitas yang tinggi,serta dukungan dari orang terdekat
Contoh:individu yang sendiri ,tanpa keluarga atau teman-teman akan cenderung merasakan nyeri yang lebih bert
12
v Pengalaman nyeri sebelumnya
Pengalaman masa lalu memengaruhi kepekaan terhadap nyeri.individu yang pernah merasakan atau melihat penderit nyeri merasa terancam dengan nyeri yang akan terjadi
v Ansietas dan stres
Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi.ancaman yang tidak jelas asalnya dan ketidak mampuan mengontrol nyeri atau peristiwa sekililingnya dpat mempeberat persepsi nyeri.
2.9 mengukur intesitas nyeri
Hayword (1975)
Alat mengukur nyeri painometer
Intensitas nyeri sifatnya subjektif dipengaruhi oleh:
- tingkat kesadaran
- Konsentrasi
- Jumlah distrasi
- Tingkat aktivitas
- Harapan keluarga
Skala nyeri Hayward
skala |
keterangan |
0 |
Tidak nyeri |
1-3 |
Nyeri ringan |
4-6 |
Nyeri sedang |
7-9 |
Sangat nyeri,msh bisa di kontrol |
10 |
Sngt nyeri tidak bisa di kontrol |
McGill(Mcgill’scale)
Mengukur nyeri dengan menggunakan 5 angka
0ètidak nyeri
1ènyeri ringan
2ènyeri sedang
3ènyeri berat
4ènyeri sngt berat
5ènyeri hebat
14
3.1 Asuhan keperawatan klien yang mengalami nyeri
- Pengkajian
Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting ,untuk itu perawata perlu mengkaji semua faktor yang memengaruhi nyeri:
q Fisiologi
q Psikologi
q Perilaku
q Emosinal
q sosiokltural
- Pengkajian nyeri terdiri dua komponen utama:
- Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien
- Observasi langsung pada respon perilaku fisiologi klien
Tujuan pengkajianèuntuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif
Mnmonik pengkajian nyeri
P |
Provoking/pemicu yang menimbulkan nyeri |
Q |
Qualiti /kualitas nyeri(TUMPUL .TAJAM) |
R |
Regio/daerah=perjalnan |
S |
Severity/keganasan=intensitas |
T |
Tme/waktu=serangan,lama,kekerapan,sebab |
Riwayat nyeri
- Ø Lokasi
Menentukan lokasi nyeri yang spesifik
- Ø Intensitas nyeri
Menggunakan skala intensitas
- Ø Kualitas nyeri
Rasa yang di tmbulkan
- Ø Pola
waktu,durasi,kekambuhan interval nyeri
16
- Ø Faktor presipitasi
Aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri
- Ø Gejala yang menyertai
Mual.muntah,pusing,diare
- Ø Pengaruh pda aktivitas sehari-hari
Tidur,nafsumakan,konsentrsi,pekerjaaan,hubgn pernikahan,aktivitas di rumah,emosional
- Ø Sumber koping
Pengaruh agama atau budaya
- Ø Respon efektif
Takut,lelah,depresi,
3.2 Observasi respon prilaku&fisiologi
respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator nyeri,
- ekspresi wajah:
- Menutup mata rapat-rapat
- Menggigit bibir bawah
- Respons vokalis:
- Erangan
- Manangi
- Berteriak
17
- Gerakan tubuh:
- Menendang-nendang
- Mebolak balikan tubuh
Respon fisiologi
- Nyeri akut:
- Peningkatan tekanan darah,nadi,pernapasan
- Diaforesis
- Dilatasi pupil
- Jika nyeri belangsung lama,saraf simpatik telah beradaptasi,respon fisiologi tersebut mungkin akan bekurang atau bahkan tdak ada
3.3 Penetapan diagnosa
- Menurut NANDA(2003), diagnosa keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri atau ketidak nyamanan adalah:
q Nyeri akut
q Nyeri kronis
Saat menulis pernyataan diagnoesa ,perawat harus menyebuttkan lokasinya(nyeri pegelangan kaki kanan)
3.4 Perencanaan dan implementasi
- Tujuan asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami ketidaknyaman atau nyeri bervariasi,bergantung pada diagnosis dan batasan karakteristiknya.
v Nyeri akut
- Trauma pada perineum slm persalinan atau kelahiran
- Trauma jaringan dan refleks spasme otot
- Inflamasi(saraf,sendi,tenton,otot)
18
- Efek kanker
- Kram abdomen,diare,muntah
- Inflamasi dan spasme otot polos
- Trauma jaringan dan spsme otot refleks
- Demam
- Respons alergi
- Iritan kimia
Kriteria hasilèindividu akan menyampaikan kepuasa setelah tindakan pereda nyeri yang diberikan
Intervensi umum
- kaji faktor yang menurunkan toleransi nyeri (ketidak percayaan orang lain ,kurang pengetahuan,keletihan,kehidupan yang menonton)
- kurangi atau hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri
- Ketidak percayaan orang lain
- sampaikan penerimaan anda atas respons klien terhadap nyeri
- akui nyeri yang klien rasakan
- jelaskan pada klien bahwa bahwa anda mengkaji nyeri karena ingin memahami nyeri yang klien rasakan dengan baik (bukan untuk memastikan bahwa nyeri benar-benar terjadi)
- jelaskan tentang konsep nyeri sebagai pengalaman yang bersifat pribadi
- diskusikan alasan mengapa klien dapat mengalami peningkatan atau penurunan nyeri
- Kurang pengetahuan
- dorong kelurga untuk memberikan perhatian ,juga pada saat nyeri sedanag tidak terjadi
- jelaskan mengenai mengenai penyebab nyeri kepada klien,jika penyebabnya diketahui
- jelaskan lamanya nyeri akan berlangsung,jika dsiketahui secara pasti,
- jelaskan tentang pemeriksaan diagnosa dan prosedur yang akan dilakukan secara rinci
- Keletihan
- Tentuka penyebab keletihan
- Jelaskan bahwa nyeri dpat mendukung terjadinya stres
- Beri kesempatan klien untuk istirahat pada siang hari
- Konsultasi dengan dokter untuk meningkatkan dosis obat
- Kehidupan yang mononton
- Diskusikan bersama klien dan keluarga mengenai manfaat terapieutik dari metode distraksi
- Jelaskan bahwa distraksi biasanya akan meningkatkan intensitas nyeri
- Variasika lingkungan
- Ajarka beberapa metode distraksi
- Kolaborasi bersama klien untuk menentukan metoda mana yang digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri
- Pertimbangkan kemauan klien,hal yang disukai,kontraindikasi,dll
- Jelaskanberbagai metode pereda nyer
- Diskusikan metoda nyeri yang akan di pakai
- Beri pereda nyeri yang optimal
- Kaji respons pasien terhadap obat-obat pereda nyeri
- Kurangi atau hilangi efek smping narkotika umum
- Bantu keluarga merespons positif terhadap pengalaman nyeri
- Kaji pengetahuan keluarga dan respons terhadap nyeri
- Beri klien kesempatan untuk mendiskusikan ketakutan,kemarahan,dll
- Libatkan keluarga dalam prosedur untuk menurunkan nyeri
- Berika informasi kepada klien setelah nyeri hilang
- Dorrong klien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami
- Beri pujian untk kesabarn pasien
- Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi
Rasional
- Jika klien harus meyakinkan tenaga kesehatan bahwa dia merasa nyeri ,kecemasan akan semakin meningkat dan persepsi nyeri
- Klien yang mendapatkan penjelasan tentang sensasi sesungguhnya yang akan ia rasakan sebelum menjalani prosedur yang menyakitkan
- Penelitian membuktikan bahwa otak manusia akan menyekresikan endorfin yang menghilangkan rasa nyeri
- Penggunaan metode pereda nyeri noninvansin
- Individu dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan kehidupanya kehilangan konrol
- Tidur yang tdk cukup dapt menurunkan individu untk menolerin nyeri
- Penataan nyeri seharusnya dilakukan secara agresif dan individual
- Intervensi nonfarmakologi menjadi pendekatan tindakan utama untuk nyeri
Pengelolaan non farmalogi
- Teknik masase
Tidakan keperawatan dengan cara masase,dilakukan pada daerah superfesial atau otot,tulang
Hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya sirkulasi
Tujuan
- Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase
- Meningkatkan relaksasi
Alat dan bahan:
- Minyak untuk massase
- handuk
Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakuakn
2) Cuci tangan
3) Lakukan mesase pada daerah yang dirasakan nyeri slma 5-10 menit
4) Lakukan dengan telapak tngan dan jari dengan tekanan halus
- gerakan tangan selang seling(tekanan pendek,cepat,bergantian tngan)èpinggang
- Teknik remasan( menguap otot bahu)èbahu
- Gerakan menggesek dengan ibu jari dan memutarèpunggung dan pinggang
- Teknik eflurasi dengan kedua tanganèpunggung dan pinggang
- Teknik petrisasi,menekan punggung secara horizontal
- Tknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jarièdaerah pinggang
- Kompres panas basah
Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalani nyeri,resiko terjadi infeksi luka,dan kerusakan fisik
TUJUAN
- Memperbaiki sirkulasi
- Mengilangkan edema
- Meningkatkan drainasrpus
- Mengurangi rasa nyeri
Kompres basah pada luka terbuka
1) Gunkan srung tangan
2) Bsahi kasa steril dengan larutan pada magkuk kecil lalu peras
3) Letakan perassan kasa pada daerah luka
4) Tutup basa basah denga kering
5) Tutup dengn balutan atau displester
6) Cuci tngan
7) Catat keadaan luka.drainase.warna,integritas,dan respon pasien
Kompres panas basah dengan buli-buli
1) Buli-buli diisi air/larutan hangang buli-buli 1/3-2/3 bagian
2) Di bungkus dengan kantong buli-buliah
3) Letakan pada deerah luka
4) Catt
5) Cuci tngan
Kompres menggunakan elektrikal pad
1) Periksa tegangan listrik
2) Pasang stop kontak
3) Atur panas
4) Letakan electrical pad pada bagian yang akan di kompres
5) Catt
6) Cuci tngan
- Kompres dingin basah
- Tidakan untuk memberikan rasa dingin dengan menggunkan lap atau kain yang di celupkan ke dalam air dingin,dilakukan pada paha
Tujuan
- Menurunkan suhu tubuh pada penderita nyeri
Alat dan bahan
- Baskom berisi air dingin
- Pengalas
- Kain
- Termometer
Cara kerja
- Jelaskan prosedur pda pasien
- Cuci tngan
- Ukur suhu tubuh
- Pasang pengalas di bawah tempat yang akan di kompres
- Basahi kain dengan air dingin
- Letakan kainyang telah di basahi pada daerah aksila,dahi,atau lipatan paha
- Cuci tngn
- ctt
- rendam
Digunakan cairn hangat yang dapat dilakukan pda daerah tngan,kaki,glutea,pada seluruh tubuh yng mengalmi gngguan integritas,sirkulasi,ketegangan otot,dan luka kotor
Tujuan
- Mengendor oto,tendon,dan ligamen
- Menghilngkan nyeri dan peradangan
- Mempercept penyembuhab jaringan
- Memperbaiki sirkulasi
- Membersihkan luka kotor
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat ojektif .hanya orang yang merasakan yang bisa mengungkapkan.kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi rasa yang tidak nyaman atau nyeri ini,perawat perlu memperhatiakn ,mengkaji konsep dasar nyeri pada klien yangmengalami gngguan keamaman.
Saran
Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini .kita bisa menerapkan dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah gengguan tidak nyaman ini dalan kehidupan .
DAFTAR PUSTAKA
Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Mubarak Wahid Iqbal dan Chayatin Nurul, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta, 2009.
Iqbal Mubarak,Wahit(2005), Pengantar Keperawatan Komunitas,Penerbit Sagung Seto.
Anderson, Elzabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih Bahasa, Agus Sutarna, Suharyati Samba, Novayantie. Jakarta: EGC
depkes RI (1987).Pedoman teknik perawat dasar.jakarta:indonesia
Efendi, Ferry dan Makhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika .
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas I: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
WWW.GOOGLE.COM